Jakarta –
Bocah perempuan berinisial KZ berusia 6 tahun asal Kembangan, Jakarta Barat, diduga menjadi korban pelecehan seksual kakek berusia 71 tahun. Polisi bakal segera melakukan visum terhadap korban.
“Kemudian langkah kita selanjutnya terhadap korban dan terlapor adalah kita lakukan visum. Tentunya kita lakukan dengan didampingi Polwan kami dan didampingi orang tuanya,” ujar Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri kepada wartawan di Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (12/10/2021).
Nantinya polisi masih menunggu hasil visum dari korban terkait dugaan pelecehan seksual tersebut. Hingga kini, masih belum diketahui adanya korban lain dari perbuatan pelaku.
“Sampai saat ini belum ada (laporan) korban-korban berikutnya,” kata Khoiri.
Pelaku Diamankan di Rumahnya
Tim Unit Reskrim Polsek Kembangan mengamankan pelaku berinisial S sore tadi di rumahnya. Kini pelaku tengah berada di Polsek Kembangan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Untuk dugaan terlapor untuk hasil pemeriksaan tentunya setelah kita lakukan pendalaman penyelidikan,” kata Khoiri.
“(Pelaku diamankan) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau istilah lain main hakim sendiri dan sebagainya,” sambungnya.
Ibu Korban Ungkap Kronologi Kejadian
Saat itu korban dilempar bungkus kopi. Kemudian, korban menengok ke dalam rumah pelaku untuk mencari tahu pihak yang melempar bungkusan kopi tersebut. Saat menengok ke rumah pelaku, korban disuruh masuk.
“Terus dia masuk ke dalam, abis itu rombongan (temannya ikut masuk). Terus katanya sih ‘ituin‘ anak saya. Anak saya saat itu pakai celana pendek,” kata ibu korban.
Ibu korban sempat menegur dan bertanya kepada kakek yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut. Kakek tersebut mengakui perbuatan bejatnya.
“Baru kali ini katanya. Saya tanya lagi, jangan-jangan sudah sering saya bilang. Ngaku aja. Terus dia (pelaku) ngakunya bilang khilaf,” ucapnya.
Kemudian, ibu korban melaporkan kasus itu ke Polsek Kembangan.
Tonton juga talkshow e-Life dengan tema ‘Kesehatan Payudara dan Polemik Bra’ di bawah ini:
(ain/dwia)
