Jakarta – Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mendapat penghargaan di HUT ke-70 Polwan. Basaria dinobatkan sebagai tokoh polwan karena prestasinya.
Penghargaan itu diberikan dalam acara perayaan HUT ke-70 Polisi Wanita (Polwan) di Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018). Sebelum menjadi Wakil Ketua KPK, Basaria merupakan polwan dengan pangkat terakhir inspektur jenderal atau irjen.
“Perempuan pertama yang berpangkat inspektur jenderal (polisi bintang dua) dalam sejarah Polri pada 20 Oktober 2015. Selain itu Basaria merupakan Polwan pertama yang di angkat menjadi pimpinan KPK pada tahun 2015 sekaligus mewakili perwakilan Kepolisian di KPK,” ujar MC dalam acara HUT ke-72 tentang profil Basaria.
Di akhir acara, Basaria mengatakan prestasi yang diraihnya selama berdinas di kepolisian merupakan hasil dari proses belajar dan kerja keras. Dia berharap para penerusnya tidak hanya mengejar jabatan, namun juga terus melatih diri sesuai keahlian masing-masing.
“Harus bekerja keras, belajar dan belajar. Jangan mau hanya mendapat jabatan. Kemampuan tidak bisa dibeli, mereka harus benar-benar bisa melatih keterampilan karena mereka punya kekhususan yang berbeda, misalnya polwan di narkoba harus melatih keahlian di bidang penanganan kasus narkoba, begitu juga di lalu lintas dan lain-lain,” terang Basaria.
Terkait jabatannya sekarang sebagai pimpinan KPK, Basaria berharap para polwan dapat menjadi agen antikorupsi di manapun mereka bertugas.
“Kita harap polwan, mereka menjadi benar-benar agen-agen perubahan antikorupsi. Kalau mereka ada di lapangan saya rasa masyarakat akan mudah mengikuti perubahan dalam pemberantasan korupsi, menghilangkan budaya korupsi,” ujar Basaria.
Dia menilai saat ini Polri telah memberi perhatian untuk polwan yang selama ini dianggap sebagai warga kelas dua di kepolisian. “Sekarang saya pikir polwan sudah diberi kesempatan misalnya diberi jabatan sesuai kemampuan dia.”
Selain Basaria, ada 9 perempuan lainnya yang diberi penghargaan karena dinilai berprestasi di lingkungan Polri. Mereka antara lain Brigjen (Purn) Rumiah sebagai polwan pertama yang menjabat sebagai Kapolda di akhir masa baktinya, Brigjen Sri Handayani yang saat ini dipercaya menduduki kursi Wakapolda Kalimantan Barat.
Selanjutnya yaitu Kombes Murnila yang berdinas di BNN. Polwan perwira menengah itu dinilai berprestasi karena mengungkap tindak pidana pencucian uang (TPPU) Rp 3,6 triliun terkait kasus narkoba.
Kemudian AKBP Yuli Cahyanti, anggota Divisi Hubungan Internasional Polri, yang menjadi panelis sidang special committee for peacekeeping operation di Markas PBB pada 2017.
Lalu Kanit V Subdit I Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya Kompol Rosana Albertina yang menjadi satu-satunya polwan dalam pengungkapan sindikat sabu 1 ton di Anyer, Banten. Penghargaan juga diberikan kepada AKP Sulastri, korban penyanderaan narapidana teroris di Rutan Salemba cabang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Jawa Barat.
Penghargaan juga diterima oleh Wakapolres Bandara Soekarno Hatta AKBP Siwi Erma Adriani karena dinilai berhasil memimpin Tim Ekspedisi Cartenz Papua pada 2017. Terakhir, penghargaan diberikan kepada polwan anggota Polda Papua Bripka Eka Irianingsih dan polwan atlet sepak takraw peraih medali perunggu di cabang olahraga sepak takraw, Bripda Akyko Micheel Kapito.
Simak Juga ‘Atraksi Moge dan Beladiri Para Srikandi Polri’:
(aud/idh)